Thursday, 26 December 2013

WATAWWA SAUBIL HAQ WATAWWA SAUBIS SABR..


Kisah Anas bin Malik RA

Anas bin Malik hidup setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat selama delapan puluh tahun lebih, selama itu Anas mengisi dada umat dengan ilmu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang agung dan menumbuhkan akal pikiran mereka dengan fikih kenabian.

Selama itu Anas menghidupkan hati umat dengan petunjuk Nabi yang dia sebarkan diantara para sahabat dan tabiin, dengan sabda-sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berharga dan perbuatan-perbuatan beliau yang mulia yang dia tebarkan di antara manusia.

Dengan umurnya yang panjang, Anas menjadi rujukan bagi kaum muslimin di masa hidupnya, mereka bertanya kepada Anas tentang hal itu, Anas pun berkata, “Aku tidak pernah menyangka akan bisa hidup sehingga aku melihat orang-orang seperti kalian yang berdebat dalam perkara telaga Nabi, sungguh aku telah meninggalkan wanita-wanita tua di belakangku, setiap dari mereka tidak melakukan shalat terkecuali dia memohon kepada Allah agar memberinya minum dari telaga Nabi.

Anas bin Malik terus hidup bersama kenangannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selama kehidupan berlangsung.

Dia sangat berbahagia pada hari pertemuannya dengan beliau, sangat bersedih di hari perpisahannya dengan beliau, sangat sering mengulang-ulang sabda beliau.

Dia sangat bersungguh-sungguh untuk mengikuti beliau dalam sabda-sabda dan perbuatan-perbuatan beliau, mecintai apa yang beliau cintai, membenci apa yang beliau benci. Dua hari yang paling diingat oleh Anas dalam hidupnya: Hari pertama kali pertemuannya dengan Nabi dan hari perpisahannya dengan beliau untuk terakhir kali.

Bila Anas teringat hari pertama, maka dia berbahagia dan bersuka cita, namun jika hari kedua terlintas di benaknya maka dia menangis berduka, membuat orang-orang yang di sekelilingnya ikut menangis.

Anas sering berkata, “Sungguh aku telah melihat hari dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada kami dan aku juga melihat hari di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkan kami. Aku tidak melihat dua hari yang menyerupai keduanya. Hari kedatangan belau di Madinah, segala sesuatu di sana bercahaya. Tetapi di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hampir menghadap kepada Rabbya, segala sesuatu terasa gelap gulita.

Pandangan terakhirku kepada beliau terjadi di hari Senin, ketika kain penutup kamar beliau dibuka, aku melihat wajah beliau seperti kertas mushaf, pada saat itu banyak orang berdiri di belakang, Abu Bakar memberi isyarat kepada mereka agar tetap berada di tempat.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat di pagi hari itu. Kami tidak pernah melihat suatu pemandangan yang paling kami kagumi daripada wajah beliau manakala kami memasukkan tanah ke kubur beliau.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa untuk Anas bin Malik lebih dari sekali.

Di antara doa Nabi untuknya:

“Ya Allah, limpahkanlah harta dan anak kepadanya, berkahilah dia padanya.”

Allah Ta’ala mengabulkan doa Nabi. Anas menjadi orang Anshar yang palik banyak hartanya, paling banyak keturunannya, sampai-sampai dia melihat anak-anak dan keturunannya melebihi angka seratus.

Allah Ta’ala memberkahi umurnya sehingga dia hidup selama 103 tahun.

Anas sangat berharap mendapatkan syafaat Nabi di hari Kiamat, Anas sering berkata, “Sesungguhnya aku berharap bisa bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di hari Kiamat, lalu aku berkata kepada beliau, “Aku adalah pelayan kecilmu, Unais.”

Ketika Anas sakit, sebelum wafatnya, dia berkata kepada keluarganya, “Talqinlah aku dengan Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadur Rasulullaah.” Maka Anas senantiasa mengucapkannya sampai dia meninggal.

Anas mewasiatkan agar mengubur tongkat kecil milik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersamanya, maka tongkat itu diletakkan disampingnya.

Selamat untuk Anas bin Malik al-Anshari yang telah mendapatkan limpahan kebaikan dari Allah. Dia hidup dalam bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang agung selama sepuluh tahun sempurna.

Dia adalah orang ketiga setelah Abu Hurairah dan Abd[truncated by WhatsApp]

No comments:

Post a Comment